Sunday, October 2, 2011

My Pilgrimage Travelogue..

Right after Tawaf Wajib..
Writer’s block.

Pertama kalinya saya mengalami ini.
It has been more than 2 months, tapi Saya gag tau harus nulis apa. bukan karena mood yang tidak bagus. Tapi karena bener-bener saya gag tau harus nulis apa. Jadi kalo tulisannya gag asik silakan boleh gag dibaca, hehe..
Perjalanan ini beyond words buat saya.
Something that can only be felt and not to be told.
‘Setrum listrik’ begitu liat Masjid Nabawi.
Perasaan sesak begitu masuk dan Solat pertama kali di Nabawi.
Air mata yang tiba2 aja ada padahal saya gag lagi ngapa2in.
Saat ada di Raudhah.
Saat duduk sendirian di depan Masjid Nabawi.
Menikmati suasana orang2 yang ada di sana.
Yang mendadak gag bisa motret, Cuma bisa mewek dan gag bisa gerak ngedengerin orang ngaji sambil duduk di tengah pelataran ngeliatin kubah Makam Rasul.
Saat ada di Masjidil Haram.
Berdiri di depan Kakbah dan menyentuhnya.
Tawaf di bawah bulan purnama dan di bawah panasnya matahari. Blending with a lot of people from all around the world, for one reason.
Memperbarui janji di depan Hajar Aswad.
Merasakan angin surga di Hijr Ismail.
Berdoa di depan Multazam.
Duduk sore2 di tangga pelataran Masjidil Haram, membaca AlQuran atau hanya sekedar termenung memandangi Kiblat saya selama ini.
Membayangkan segala kejadian sejarah yang pernah terjadi di Makah dan Madinah.
Membayangkan bahwa saya ada di tempat yang sama dengan tempat dimana Rasul dulu pernah tinggal.
A super sad feeling when I did my last turn of Tawaf.
When I turn my back on and see Kakbah for the last time that day.
A very unexplained sad feeling when I have to leave Nabawi, my Rasul home and graveyard
I don’t know how many time I shed my tears there and why i did that.
All I know, I cant hold it and it just happened.
It’s a waw for me.
Mungkin di balik semua pandangan mata khas dari setiap orang yang saya temui di Tanah Suci juga tersimpan segala perasaan yang sama.
Kami semua tertarik pada hal yang sama.
Kami semua disana untuk tujuan yang sama.
Banyak yang tanya Saya disana ngalamin kejadian menakjubkan apa aja?
Yang amazing sih saya selalu dapet matahari, bulan, dan langit yang oke pake banget selama disana. Non stop mulai dari mau landing di Jeddah sampe mau take off lagi, even saya dapet sunrise yang mengharu biru sekali *lebay sekali, hehe*. But yeah, I love sky anyway.
Mesti pada kuciwa ya saya bawa ceritanya begitu ajah.
Saya bukan orang yang bisa bawa cerita hebat begitu pulang dari Tanah Suci.
Tapi ya, saya mengalami beberapa hal yang begitu tepat sekali menyentuh inti diri saya.
Tidak banyak, tapi tepat sasaran deh istilahnya.
Terima kasih ya Allah, baik sekali sama saya..

Perjalanan ini tidak pernah saya rencanakan untuk dilakukan dalam tahun ini.
Tapi saya merasa sangat beruntung berangkat ke Tanah Suci di waktu yang tepat.
Just in time kalo kata orang2.
Yang pada akhirnya perjalanan ini menjadi perjalanan terhebat dalam hidup saya.
Perjalanan yang membuat segala pertanyaan terjawab.
Yang membuat saya memahami untuk pertama kalinya dalam 25 tahun hidup saya.
Tentang sesuatu yang seharusnya sudah ada di otak dan hati saya, tapi tidak pernah dimengerti.
I was lost for a while and felt something is missing from my life.
Dan saya mencari kemana saja yang saya bisa.
Tapi tetap saja tidak ada jawabnya.
Dan di tempat itu, di Tanah Suci, semuanya terjawab dengan sempurna.
Seolah olah semua saklar lampu di diri saya nyala semua.
Saya paham sekarang kenapa ibadah ini wajib.
Saya paham sekarang kenapa harus begini dan begitu.
Saya paham sekarang….
Saya bukan orang suci dan tidak mau sok suci.
Saya akan tetap menjadi saya, tapi dengan pemahaman yang berbeda.

Di Tanah Suci, Saya jatuh cinta..
Jatuh cinta dengan sesosok manusia besar yang namanya begitu akrab di telinga saya, tapi tidak pernah benar-benar saya dekati dan saya kenali.
Saya jatuh cinta dengan Rasulullah.
Dan saya jatuh cinta kembali dengan Islam.
Dan saya pasti akan kembali ke Tanah Suci.
Karena saya tidak pernah puas dengan semua apa yang saya lakukan di sana.
Karena saya ingin lebih.
Karena saya merindu.
Merindu untuk mengucap Labbaik Allaahumma Labbaik..

Ps. Semua cowo kok mendadak jadi tambah ganteng setingkat ya begitu pake Ihrom?seriusan gag pake boong..