I find my best afternoon date.
In the mid of monday traffic jam of Jakarta, the common traffic jam that in another day i'd probably curse day and nite.
It was just us, both of us.
Sharing our very own intimate thoughts.
Talking about the most personal thing of each other.
About me,about u, about our secrets.
About the basic questions of life.
I will always remembering that day.
The day we sat and relaxed in a coffee shop.
Sipping our own coffee cup,
Laughing, contemplating, questioning.
Watching the traffic in the street down there.
Waiting the sun to be set.
That was one of the days i'll never forget.
The day i had ur name in my coffee cup, the name that i'd like to have as mine.
That one afternoon I'll keep playing over and over in my head.
A day that i can't bring myself to tell without a sharp painful sense in my heart.
This is my love that once was.
I love u, still.
Tuesday, November 19, 2013
Thursday, November 14, 2013
Nothing In Life Is A Coincidence
The Sunset Catchers.. |
"There is a third dimension to traveling, the longing for what is beyond " - Jan Myrdal
Baru kembali dari ‘ritual menggosongkan muka’. Kemana? Ya seperti biasa, tebak2 aja sendiri ya, hehehe..
Dari perjalanan kali ini, ada
beberapa pertanyaan mendasar yang come up dari saya atau dari teman2
seperjalanan saya. ‘Apa yang saya cari dari perjalanan ini?’, ‘Apakah
perjalanan ini sia2?’, dan pertanyaan2 lain yang kadang2 suka pop up aja di
kepala.
In every journey, i find new
insights. Insights bisa datang dari temen2, bisa datang pas lagi free
diving, bisa datang pas lagi stargazing ngitungin bintang jatuh, bisa datang
pas lagi rame2 nongkrong ngobrol nggak penting tapi ternyata ujung2nya itu
penting, bisa dateng pas lagi leyeh2 di white sandy beach, bisa datang di mana saja, kapan saja, dari siapa saja.
Buat saya, nothing in life is a
coincidence. Begitu juga dengan perjalanan ini. Saya ketemu orang-orang yang
memberi banyak insight di kepala. Bayangin aja, di tengah laut pikiran saya
disentak begitu aja sama seorang temen. Coincidence? bukan.
Saya banyak berdialog dengan diri
sendiri. Hal yang jarang saya lakukan di tengah hiruk pikuk Jakarta, di tengah
orang2 yang sepertinya ribet dengan kehidupannya sampai lupa berhenti sejenak
untuk menarik nafas dan menikmati hening dengan diri sendiri atau sekedar berinteraksi
secara manusiawi dengan orang-orang lain disekitarnya. Tempo kehidupan yang
melambat ‘memaksa’ saya juga untuk berjalan lambat. I’m in a slow motion mode. Disinilah
waktu saya untuk berpikir. Waktu untuk diam, untuk menurunkan ritme. Tempat favorit saya?selalu di dermaga.
Jadi jawaban dari pertanyaan ‘Apakah perjalanan ini sia2?’, jawaban saya ‘tidak’.
Crystal clear! |
Sunrise Serenade. |
My room's view, super hot! |
Breaking Dawn.. |
PS. Dapat info, kalo di pulau tetangga yang tidak jauh dari ‘rumah’ saya di sana sudah dibangun bandara dan akan segera selesai. Yang berarti akses akan semakin mudah dan semakin banyak orang yang kesana. Sedih saya dengernya. Karena pertanyaan yang selalu muncul tiap kali saya pergi ke suatu tempat yang masih sepi dan kearifan lokalnya masih kuat adalah ‘ sampai kapan tempat ini akan bertahan diam seperti ini?’.
Yah, semoga kedatangan kami2 ini yang ingin escape dari polusi kehidupan tidak ‘mengontaminasi’ kehidupan dan kebudayaan orang lokal. Just be a responsible traveler, ciao Bella!
Subscribe to:
Posts (Atom)